Traffic Light

1920 Kata

Ucapan Yura masih terngiang jelas di telinga Kristal. Dalam diam wanita itu terus berpikir apakah mungkin baginya untuk mempertimbangkan usul Yura agar mendapat uang untuk membayar tanah beserta bangunan panti? "Hei, ayo dimakan. Sejak tadi aku perhatikan kamu terus melamun," tegur Kaisar. "Iya, ini aku makan." Kristal menyuapkan sesendok kecil kue cokelat ke dalam mulutnya. "Apa yang kamu pikirkan? Apa ada masalah?" "Tidak ada." Kaisar mengamati manik mata kecokelatan itu, berusaha mencari sesuatu yang tengah tersembunyi di dasar kedalamannya. "Kau mau jalan-jalan? Sore ini begitu indah dan sayang jika dilewatkan begitu saja, dari pada kamu terus murung di rumah," tawar Kaisar. "Ke mana?" "Kau akan tahu nanti." Tanpa mengganti pakaiannya terlebih dulu, pria berkemeja polos warna

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN