Pertemuan

1853 Kata

"Aku ikut, Ma." Kristal meraih tangan ibunya. Tania menatap suaminya menantikan jawaban. "Tidak. Suamimu melarangmu pergi tanpanya, kan?" Tegas Ryuji. "Tapi aku mau ikut, aku akan menghubunginya nanti." Kristal gencar membujuk ayahnya agar Ryuji membiarkannya ikut bersama mereka ke rumah sakit. Ia pikir Kaisar akan memakluminya, Kristal hanya perlu sedikit merengek saja nanti. Pria paruh baya itu membenahi letak kacamatanya. Kedua tangannya tertumpu di bahu Kristal. "Jangan sampai Tuhan marah kalau kamu melanggar perintah suamimu. Marahnya suami adalah juga kemarahan Tuhan." Kristal mengangguk lemah. Ia menyeret paksa langkahnya mengantar kepergian kedua orang tuanya hingga ambang pintu, kemudian melambaikan tangan sebelum mobil yang dikendarai Ryuji meninggalkan pekarangan rumah. Pi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN