Wanita cantik bergaun hitam itu terus menatap Kristal. Ia bahkan mengabaikan tangan Kristal yang masih menggantung di udara karena tak kunjung ia jabat. "Kristal," ujar wanita cantik itu mengulangi menyebut namanya. Kristal menoleh ke arah suaminya karena perempuan di hadapannya tak kunjung menyahut. "Jess!" Wanita bernama Jessica itu tersentak kaget. "Ah, iya." "Kristal." "Je ... Jessica." Kristal merasa ada yang aneh saat Jessica dengan cepat menjabat tangannya. Bukan sebuah jabatan tangan yang hangat seperti kebanyakan orang ketika pertama kali bertemu. Dari gelagatnya, Kristal tahu Jessica tak suka padanya. "Pulanglah, aku sibuk," ujar Kaisar, mengapit pinggang Kristal dengan mesranya. Kristal terpaku, tak sempat mengelak ataupun menolak karena ada Jessica. "Tapi aku belum sele