Gumpalan awan seputih kapas menggantung indah di langit. Cahaya matahari masih terasa hangat menerpa kulit karena hari belum terlalu siang. Kristal duduk seraya memainkan ponselnya. Usai menghubungi Keenan tadi, ia berusaha menenangkan degup jantungnya yang masih berpacu dengan cepat, sedang kepalanya terus berpikir keras membuat alasan yang masuk akal untuk dia sampaikan pada Keenan nantinya. Untungnya Yura cerdas dan bisa dia andalkan. Kristal hanya perlu memikirkan jawaban saja jika Keenan bertanya tentang kepergiannya yang mendadak dan tak memberikan kabar. Supir pribadi Kaisar terus melajukan mobilnya. Jalanan cukup lengang begitu jam masuk kantor dan sekolah berlalu. Mobil mewah itu terus membelah jalanan menuju sebuah tempat. "Kita sudah sampai, Nona." Ucapan Rudy membuyarkan lamu