Tragedi Pukul Tiga Dini Hari

2371 Kata

"Sudah kuduga, pria aneh itu tidak akan mungkin memberikan izin," seloroh Yura. "Hm. Aku sungguh tidak menyukai sifatnya, dia sangat sering membentakku. Seandainya dia tidak suka padaku, lalu untuk apa dia menahanku untuk tetap tinggal di sana. Menjengkelkan," dumel Kristal. Mobil terus melaju dengan kecepatan sedang menembus dinginnya malam. Baron duduk di depan kemudi sementara Joni, kembarannya sesama botak duduk di sebelahnya. "Jangan sampai aku terlambat tiba di rumah, Paman. Paman bisa lebih cepat lagi," ucap Kristal. "Tapi Nona, mengebut itu bahaya." "Paman tidak sekongkol dengan pria aneh itu kan?" Tuduh Kristal. "Sepertinya Nona salah paham. Tuan bukan pria aneh, tuan orang yang sangat baik meski pembawaannya dingin dan datar," timpal Baron. "Sudah selesai promosinya? Jika

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN