Sepanjang perjalanan Kristal merasa tak tenang, perasaan berdosa terus membayanginya. Ini kali pertama ia meninggalkan rumah tanpa berpamitan pada suaminya. "Astaga!" Kristal terlonjak saat benda pipih yang ia sembunyikan di dalam tas, menjerit. "Apa Kaisar sudah bangun? Bisa gawat kalau sampai dia meneleponku." Dengan tangan gemetaran, diraihnya benda itu. Kristal menghela napas lega usai melihat nama Yura terpampang di sana. "Halo Kris, lama sekali mengangkatnya memang kau sedang apa?" "Maaf. Hm, selamat hari lahir ya, aku telat memberikan ucapan selamat padamu." "Telat bagaimana, kau mengucapkannya jam satu malam." Yura memang sibuk dengan keluarga Romy, hingga ia baru membuka pesan berisi ucapan selamat ulang tahun dari Kristal pada pagi harinya. "Hm. Bagaimana keadaanmu? Seper