Di bawah terik matahari yang masih menyorot bumi dengan garangnya, sepasang anak manusia itu masih bertukar peluh. Kaisar yang tak pernah merasa cukup dengan hanya melakukannya sekali saja, terus menggempur Kristal. Tubuh Kristal yang basah bermandikan keringat itu berkilauan saat cahaya matahari menembus melalui celah jendela dan menerpa tubuhnya. Kristal sudah merintih dan mengatakan jika dia lelah, akan tetapi Kaisar harus menyelesaikan permainannya yang hampir mendekati puncak. Lenguhan panjang pria itu akhirnya terdengar juga, disusul hentakan amat keras Kaisar berikan. Tubuh Kristal melentik, hangat benih cinta itu dapat ia rasakan memenuhi gua penuh kasih di dalamnya. Masih dengan napas memburu, tubuh Kaisar ambruk tepat di samping Kristal. Pria itu memeluk istrinya dan menghujani