Sarti mengembuskan napas penuh kelegaan melihat putrinya yang tampak sudah sangat berubah. Sasmita bukanlah Sasmita yang dulu, Sasmita yang sekarang pekerja keras dan selalu bersemangat membantu sesama. Dua bulan Sarti menemani putrinya tinggal di sini, ada banyak hal yang cukup membuatnya bangga ketika melihat perlakuan baik Sasmita pada orang – orang yang tinggal di desa. “Sasmita dimana Bik Sarti?” Seseorang tiba – tiba datang ke rumah, dengan membawa sebuah plastik hitam. “Masih di ladang kalau jam segini. Ada apa?” “Ini aku ada sedikit ikan,” “Loh buat apa? Jangan repot-repot, ikannya bisa kamu jual kembali.” “Tolong jangan ditolak, Bik. Ini masih belum sebanding dengan banyaknya bantuan yang Sasmita beri pada keluarga kami. Tolong di terima ya Bik?” Sarti lantas menerima plastik