Mencintai Kenan adalah hal paling menyakitkan yang pernah Anindira rasakan. Rasa cintanya yang begitu besar pada pria itu sebanding dengan rasa sakit yang menghantui dirinya selama bertahun-tahun. Kenangan itu tidak hilang dan belum padam. Kini, mereka duduk bersama di sofa. Jari mereka saling mengait dan menggenggam. Tidak ada kata-kata, namun keheningan yang ada menyatukan dua hati yang telah lama mendamba temu. Tiba-tiba Anindira melepaskan kaitan jemarinya. Ia menarik tangannya ke atas pangkuan dan mengepal. Seakan sedang berusaha menjaga jarak, Anindira mengalihkan pandangannya lurus ke depan ke televisi yang entah sedang menyiarkan acara apa. Anindira hanya memandang kosong. “It won’t work,” celetuk Anindira pelan. Kenan menelengkan kepala menatap Anindira. Ia melihat keputusasaan