Usaha Kenan menghentikan debat Dewi dan Adnan tidak berhasil. Kedua orangtua itu masih bersikeras dengan pendapat masing-masing. Dewi terang-terangan menolak bantuan yang ditawarkan Kenan, sedangkan Adnan lebih berpikir logis. Di saat genting seperti ini siapa pun yang menawarkan bantuan tidak layak di perlakukan buruk. Terlepas dari apa tujuan Kenan yang sebenarnya, Adnan tidak mempermasalahkan itu. Kesehatan cucunya lebih penting. “Ma, Pa, Nindi mohon jangan berdebat.”Anindira berusaha melerai. “Nindi akan meminta Kenan pergi dari sini.” Adnan menahan. Ia memegang pundak Anindira dan menghentikan langkah pertama menantunya untuk mengusir mantan kekasihnya. “Jangan dulu, Nin. Kita belum tahu hasil dari rumah sakit,” saran Adnan. “Pa,” Dewi memandang Adnan dengan pandangan memperingat