46. Happy Ending

1801 Kata

Kebahagiaan harus diraih dan diperjuangkan. Kenan dan Anindira sudah melalui setengah tahapan untuk memperjuangkan kebahagiaan mereka. Setengahnya lagi akan mereka jalani setelah mereka menikah nanti. Cangkir-cangkir kristal berisi teh hangat sudah tersaji di atas meja. Kenan duduk di samping Anindira, sementara itu Dewi dan Adnan duduk di seberang meja. Mereka bertemu di ruang keluarga. Setelah obrolan mereka dengan Olivia dan Gavin selesai beberapa saat lalu, kini giliran sesi obrolan orang dewasa.   “Bu Dewi, terima kasih sudah mendukung saya di depan anak-anak tadi.” Kenan membuka percakapan. “Hanya itu yang bisa saya lakukan. Saya bahagia jika Anindira dan anak-anak juga bahagia,” jawab Dewi. “Mengenai rumah itu—“ “Itu hadiah pernikahan kalian dari kami.” Adnan memotong ucapan Ke

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN