Terjerat penantian akan huru-hara yang bisa ditimbulkan Kenan sewaktu-waktu membuat Anindira tidak bisa menjalani hari dengan tenang. Kenan bisa saja datang dengan segudang alasan untuk bisa membawa Olivia. Pria itu akan melakukan apa saja demi mendapatkan keinginannya dan itu telah terbukti dulu, pikir Anindira.
“Selamat pagi, Bu.” Suara nyaring Sheila yang berdiri di ambang pintu mengembalikan kesadaran Anindira.
“Pagi. Masuk, Bu Shiela. Ada apa?” Anindira meminta Sheila masuk ke ruang kerjanya.
Sheila melangkah masuk dan berhenti di depan meja kerja Anindira. Wajah perempuan itu tampak tegang dan sontak membuat kuriositas Anindira meningkat tajam. “Ada tamu untuk Ibu dari Manggala Law Firm and Partners.”
Dalam hitungan detik seluruh urat saraf Anindira menegang. Aliran darahnya s
