Sentuhan Brata semakin menggila dan membuat bibir ranum Fira mengeluarkan suara indah bagaikan melodi di telinganya Brata. Hasrat pria itu pun semakin meluap untuk dipenuhi, akan tetapi sejenak dia menghentikan gerakan bibirnya yang ingin sekali menikmati seluruh tubuh istrinya. Pandangannya beradu menatap Fira. “Sayang, bolehkah aku memilikimu seutuhnya?” tanya Brata suaranya terdengar serak menahan gejolak gairah yang sudah menyelusup ke seluruh tubuhnya. Fira menatap teduh pada suaminya yang kini tampak jelas menginginkan dirinya, sekelebat bayangan saat dirinya diperkosa oleh Brata muncul akan tetapi tidak membuat dirinya trauma berkepanjangan, apalagi perlahan-lahan Brata pun sudah membuat dirinya nyaman jika berada di sisinya, hingga bayangan kelam itu mampu terkikiskan. Tangan Br