Sinar rembulan telah tergantikan dengan sinar sang surya yang begitu gagah. Sayup-sayup suara burung mencicit di halaman belakang terdengar sampai ke dalam kamar bekas Fira dan hal itu membuat pria yang tertidur pulas mulai mengerjapkan kelopak matanya. Sejenak saat dia mulai beradaptasi menyesuaikan cahaya yang masuk ke pupilnya, pria itu termangu melihat keberadaannya. “Ternyata aku ketiduran di sini lagi,” gumamnya sembari bangun dari pembaringannya, kemudian menggeser buku yang semalam dia peluk lalu tersenyum kecut. Semuanya kejadian di masa lalu tidak bisa diulang kembali, penyesalan datang pun juga percuma saja karena tidak bisa memperbaiki keadaan. Brata sendiri pun masih belum mengerti apa yang dia rasakan atau sebenarnya mengerti akan tetapi selalu saja dia menampiknya dan tidak