“Fira, tunggu!” panggil Noah, dari kejauhan tampak berlarian mengejar Fira. Fira samar-samar mendengar namanya dipanggil, lantas dia menghentikan langkah kakinya kemudian menolehkan kepalanya ke belakang bahu. “Ada apa lagi?” gumam Fira sendiri menatap jauh ke arah Noah. Tak lama pria itu semakin mendekati tempat Fira berdiri. “Boleh saya antar pulang ke rumah, wanita tidak baik kalau malam-malam pulang sendiri, takut terjadi sesuatu hal,” tawar Noah. Fira melirik jam tangannya yang saat ini sudah menunjukkan pukul sembilan malam lewat, lalu kembali menatap pria tersebut. “Terima kasih atas tawarannya Pak Noah, tapi kebetulan saya bawa kendaraan sendiri dan saya juga terbiasa pulang malam. Kalau begitu saya permisi kembali,” tolak Fira dengan sopannya, tanpa tersenyum. Wanita muda itu