Gelas dan piring berjatuhan di lantai, isinya pun bertebaran ke mana-mana, tatapan wanita itu begitu nanar melihat majikannya mengecup pipi wanita lain selain Bianca dan sepertinya dia mengenalinya. Mendengar suara pecahan tersebut sontak saja Brata dan Fira menolehkan wajahnya, dan semakin terbelalaklah netra wanita itu saat melihat wajah Fira hingga melebar netranya. “Di-Dia ... Nadira'kan? Kenapa bisa ada di sini dan kenapa tadi Tuan Brata menciumnya?” batin Fitri terkejut luar biasa. Fitri yang baru saja kembali dari pasar melihat Pak Akmal ingin mengantar minuman yang katanya untuk Brata dan tamunya, lantas Fitri menawarkan dirinya untuk mengantarkannya dan tidak tahu siapa tamu majikannya. Kini, Fitri melihat jelas siapa tamunya. “Ya Allah ... Fitri kenapa bisa jatuh semuanya?!” s