Harapan untuk mengambil barang-barang mewah, perhiasannya serta uang tunai serta sertifikat aset milik Brata pupuslah sudah. Bianca sudah tidak diperkenankan untuk masuk sama sekali, dan hanya beberapa tas yang tergeletak di bawah kakinya. Teriakan, caci maki serta nama- nama binatang di kebun binatang Ragunan keluar dari mulut wanita yang merasa dirinya memiliki pendidikan tinggi dan terhormat, tapi ternyata sangat jauh berbeda, justru sikapnya seperti orang yang tidak berpendidikan. Bianca menatap tajam pada pintu gerbang pos. “Aku tidak bisa membiarkan hidupku melarat seperti ini, awas saja Mas Brata akan aku balas!” gumam Bianca penuh rasa dendam, kemudian dia merogoh tas branded yang sempat dia bawa mengambil ponselnya, dan bisa dipastikan wanita itu menghubungi Richard pria satu-sat