Kalau Mama Winda sudah melarangnya, Fira hanya bisa pasrah dan tidak jadi turun dari ranjangnya, sedangkan Erika tidak ikut keluar demi menemani sahabatnya. “Tenang saja Fir, Mas Galuh walau agak feminim dia jago karate kok,” ucap Erika sembari duduk di tepi ranjangnya. “Ya tetap aja aku mencemaskannya Erika, apalagi Mas Galuh itu menghadapi Tuan Brata. Tuan Brata itu kejam, Eri,” jawab Fira jadi membayangkan apa yang terjadi luar ruangan kamarnya. “Lagian kenapa juga mereka berdua bisa berkelahi sih,” gerutu Fira agak kesal. “Kita tunggu saja ceritanya Fira, sekarang kamu jangan berpikir yang aneh-aneh, biarkan para pria menyelesaikan masalahnya toh mereka yang memulainya,” balas Erika sembari menatap teduh sahabatnya. “Iya sih,” jawab Fira agak kurang semangat, akan tetapi beberapa