Dengan langkah kaki yang tertatih-tatih karena merasakan perutnya yang sakit habis terkenal tinju sama Galuh, tubuhnya dipapah oleh Arya dan pria itu berusaha keras melangkah untuk masuk ke dalam ruangan rawat Fira, dan nampaklah wanita itu setengah berbaring di atas ranjangnya dengan menatap sendu pada pria yang semakin lama langkah kakinya mendekati ranjangnya. Sementara itu, kedua sudut bibir Brata yang terluka ke tarik ke atas bagaikan bulan sabit, menandakan pria itu bahagia berjumpa dengan pujaan hatinya. “Nadira,” panggil Brata dengan lirihnya, sembari menepis tangan Arya yang memapah dirinya, lalu kakinya bergegas menuju ranjang wanita itu, bobot tubuhnya dia jatuhkan di tepi ranjang, dan tangannya langsung meraih tubuh Fira untuk dipeluknya. “Ma-maafkan aku yang tak bisa menja