POV Rheinatta “Bang..,” panggilku takut-takut. Terlebih saat aku pergoki dia menggertakkan giginya. Ngeri! “Siapa namanya? Erika?” Aku memejam mata. “Sudahlah Bang.” Bang Rusli menggeleng tegas. “Rheina, biarpun gue nggak terlalu kenal sama Kelvin, dari beberapa kali berkomunikasi sama dia, gue yakin dia bukan Cowok berangasan. Jadi kalau sampai dia tergoda mau nampar Cewek, dan di dalam pesta Temannya pula, itu pasti karena kelakuan Cewek itu sudah nggak bisa ditolerir. Bilang ke gue, dia ngatain elo apa sampai Kelvin semarah itu?” Aku menghela napas. “Bang, elo kan sudah janji nggak akan ngember juga. Gue nysel deh keceletukan ngomong.” Aku mengatakannya dengan nada rendah, berharap hatinya melumer. Sayangnya itu kurang efektif. “Rheina, jangan plintat-plintut. Gue memang