POV Rheinatta Aku keluar dari taksi yang kutumpangi usai membayar ongkos taksi dan mengucapkan terima kasih kepada Sang Pengemudi yang telah mengantarkanku ke stasiun Shibuya ini dari tempat kerjaku. Gerimis masih jatuh satu-satu, dan itu membuatku bergerak refleks, menepi secepatnya supaya pakaianku tidak telanjur basah. Sebab, aku tidak membawa payung hari ini. Alih-alih segera melangkah ke Cafe Aimasu yang menjadi tujuanku sepulang bekerja hari ini untuk menemui Seseorang, aku justru tergoda untuk berhenti sesaat, menatap sisa-sisa tetes air hujan. Aku tergoda pula untuk menjulurkan tanganku dan menadahkan telapak tanganku untuk menampung air hujan. Ah! Mendadak saja ada rasa rindu yang datang tanpa diundang, yang segera menyelip tanpa ragu ke dalam benakku. Aku rindu akan bau