POV Kelvin Desau angin malam di kawasan Pantai Indah Kapuk membelai mesra paras Rheinatta. Membuatku cemburu saja. Dia bisa seenaknya menyentuh paras Cewek Tersayang ini tanpa minta ijin “Dingin?” tanya gue. “Sedikit,” ucapnya pendek. Wah. Dia semakin tampak cantik di mata gue. Jauh lebih cantik ketimbang dulu. Rasanya gue sudah nggak sabar untuk cepat-cepat menjadikan dia milik gue selamanya. Sudah kepengen menjadikan dia sebagai Calon Istri gue. Kami berjalan super pelan, di sepanjang tepian pantai sambil bergandengan tangan. Sekarang gue sudah semakin yakin kesempatan gue untuk memiliki Rheinatta semakin besar. Gue perhatikan, ekspresi wajah Rheinatta sudah berangsur membaik sekarang. Dia tampak sudah tak tertekan lagi. Dan itu mungkin lantaran percakapan kami beberapa saat