POV Kelvin Rheinatta tampak enggan terlibat konflik dan ingin segera berlalu. Gue memerhatikan ekspresi wajah Rheinatta serta Sang Penghadang secara bergantian dan cepat. Terlepas dari apapun masalah yang mungkin melibatkan Rheinatta dengan Cewek yang bagai Jelangkung ini, yang tahu-tahu muncul tanpa diundang, ke depan kami, gue merasa bahwa gue harus bertindak. Gue menggenggam tangan Rheinatta dengan erat. Bahasa tubuh yang menegaskan bahwa gue ada di Pihak dia dan percaya sepenuhnya sama dia. Isyarat tegas bahwa gue pasti akan melindungi dia. Tapi sayangnya Rheinatta bereaksi berbeda. Cewek yang gue sadari masih tetap menjadi Cewek Tersayang di hati gue itu, mendelik dan berusaha melepaskan genggaman tangan gue. Gue menatap protes ke dia dan terus mempertahankan genggaman tangan g