POV Kelvin Gue meninggalkan area rumah sakit itu dengan sikap seolah satu beban gue terangkat. Gue sudah kembali meluncur di jalan raya. Yang ada di otak gue sekarang adalah cepat sampai, cepat ketemu sama kasur dan gue bisa rebahan dengan nyaman dan memejamkan mata. Barus aja gue mau menambah kecepatan mengemudi gue, gue melihat ada Petugas yang melambai ke arah gue. Memang sudah ada beberapa kendaraan yang berhenti juga di depan sana. Gue segera melipir. Gue pikir, paling-paling ini sekadar pemeriksaan rutin. Dan sebentar lagi juga gue bakalan lolos pemeriksaan. Gue menurunkan kaca samping. Petugas yang mendekati kaca samping memberikan gestur memberi hormat. “Selamat pagi, Pak,” ucap Sang Petugas kke gue. “Selamat malam. Eh, maksud saya, selamat pagi, Pak