Kaki Adriell bergerak-gerak, kedua matanya mengerjap beberapa kali namun tak kunjung terbuka. Fais yang kala itu melihat tingkah aneh temannya langsung meneriaki Adriell agar lelaki itu terbangun dari tidurnya. "Driell!" "Driell!!" "Adriell!!" Baru panggilan ketiga sang pemilik nama langsung gelagapan dan akhirnya terbangun dari mimpi buruknya. "Gue sayang sama lo Sa." Spontan Adriell mengeluarkan kalimat tersebut tanpa sadar. "Gue tahu lo masih sayang sama Sasa, lo cowok bukan sih. Nyatain sayang aja gengsinya segunung." Sindir Fais "Sasa dimana?" Ucap Adriell mengabaikan ucapan Fais. "Dia masih di ruangannya." Adriell menghembuskan napas lega, ternyata semuanya hanyalah mimpi. Dia tidak akan pernah siap jika sampai mimpi itu terjadi. Adriell berdiri dari duduknya dan berjalan me