89. First Step to Forever

2109 Kata

“Shilla, jangan melamun.” Rossa yang berdiri disamping anaknya menegur putrinya itu ketika dia sadah bahwa Ashilla tengah melamun. “Gugup ya?” tanya Rossa. “Kalau gugup tentu saja sudah pasti Bunda. Di hadapan banyak orang Shilla harus tersenyum menerima ucapan dan tamu undangan, rasanya masih seperti mimpi.” Ashilla mengeluarkan kekhawatirannya karena jujur dia pasti akan mati kutu ketika dihadapkan dengan tamu-tamu yang sebagian besar adalah orang-orang penting rekan kerja keluarganya dan keluargaAbifian. Ashilla membutuhkan Abifian disampingnya untuk menenangkan kegugupannya yang kembali datang setelah Abifian pamit sebentar untuk ke kamar mandi. Rossa tersenyum maklum pada putrinya, ia mengusap pundak Ashilla lembut. “Tenang ya sayang, anggap saja yang datang adalah keluarga pasien

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN