40. Badai

795 Kata

Badai memang selalu datang semaunya. Tanpa undangan. Dan sangat sering tidak sesuai waktu prediksinya. Badai selalu memiliki kehendaknya sendiri kapan dan di mana ia akan menghantam.   Dan hari itu, badai datang untuk mengguncang seluruh anggota keluarga Adhipratama. Di suatu hari yang cerah, di mana seharusnya burung-burung hanya berkicau ceria karena langit begitu terang.   Cangkir teh buatan Inggris itu terlepas dari tangan Anna, jatuh tepat di atas lantai marmer di bawahnya yang kemudian mengubahnya menjadi puing berserakan. Kaki Anna seketika melemas—kehilangan tenaga untuk menopang tubuhnya sendiri. Kalau saja asisten rumah tangga yang bekerja padanya tidak dengan sigap menangkap tubuh Anna, wanita paruh baya itu pasti sudah terjatuh ke lantai.   “Ibuuu!” Asisten rumah tangga b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN