55. Membalik Lembaran

1419 Kata

“Cepet kasih nomer lo. Lo harus bantuin gue biar Mbak Milda sama Kak Revin baikkan.”   Abifian memandang ponsel itu ragu. Apa memang ini yang ia inginkan? Tapi bagaimana dengan kesempatannya? Bukankan ini justru saatnya Abifian mengambil kembali posisinya yang sempat direnggut Revin? Mengapa dirinya harus membantu mereka bersama?   “Abifian?”   Lelaki berlesung pipi itu tersentak. Ini kali pertamanya mendengar namanya diucapkan oleh perempuan itu. Tentu saja karena pertemuan mereka juga masih bisa dihitung jari. Jika ditotal dengan hari ini itu berarti baru lima kali. Tapi kenapa perasaannya sudah dibuat tidak tenang begini?   Abifian menatap ponsel di tangan Ashilla tersebut sebelum kemudian menatap wajah cantik sang dokter. “Maaf,” ucapnya penuh sesal.   Ashilla biasanya bukan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN