"Aku sangat menyayangi Katar!" Kalimat itu terus terngiang di telinganya. Juga bayangan Himsa yang mau menggendong Katar ketika mereka berada di rumah sakit, dulu. Jani jadi bingung menentukan kebaikan keduanya. "Kamu mikirin apa?" Himsa menepuk pelan bahunya. Saat ini mereka sedang berada di dalam ruangan kamar inapnya Katar. Putranya itu harus dirawat selama beberapa hari. Dan Ali, laki laki itu pulang setelah mengurus adminitrasinya Katar. "Eh, enggak mas. Aku hanya khawatir saja." "Katar baik baik aja ko, yang. Dia anak yang kuat dan hebat." Jani mengangguk setuju. "Apa mas mau pulang?" Jani merasa tidak nyaman, karena ini sudah malam. "Apa aku tidak boleh menginap di sini menemani kamu?" "Sebaiknya jangan, Mas. Karena mas besok harus ke kantorkan?" "Tedy akan mengurus semua