69. Ancaman Katar.

1438 Kata

"Sedang apa anda di sini?" tanya Andi, pada seorang lelaki yang berdiri di depan kantornya. Andi tentu saja belum lupa dengan wajah sang ayah, yang telah menelantarkannya itu. Fajar menunduk dengan kedua tangan bertaut. "Papah sangat merindukan kalian." ujarnya. Andi tersenyum kecil. "Kalian siapa? siapa yang anda maksud? apa kita memiliki hubungan? yakin?" Andi merasa kalau ia dan laki laki itu sudah tidak memiliki hubungan apapun lagi. Sudah delapan belas tahun sejak ia berusia lima tahun. Laki laki yang pernah menghadirkannya ke dunia itu, baru kali ini datang dan mengatakan kalau ia merindukannya. Andi sungguh tidak lagi membutuhkan itu. "Nak, papah mau minta tolong. Papah udah enggak ada siapa siapa lagi. Nenek sudah meninggal, dan papah sudah tidak memiliki pekerjaan. Papah tidak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN