"Maksud papah apa?" Himsa saat ini berada di apartemennya ayahnya. Yang akan ditinggali oleh laki laki tua itu bersama Mirella. "Perempuan itu, perempuan yang tidak baik. Kamu harus memecat dia!" Perempuan yang baik di mata Borneo, tentu saja adalah seperti Mirella, yang mau menyerahkan kehormatannya dan mau dibayar olehnya. Borneo merasa terhina, karena Jani telah menolak keinginannya. Padahal Borneo berani membayar berapapun yang janda beranak dua itu mau. "Jang semena mena di perusahaan Himsa. Itu wewenang himsa. " laki laki itu berdiri merapikan pakaiannya. Menatap ayahnya syarat akan kekecewaan."Himsa tetap diam, ketika papah datang dengan perempuan itu, dan mengatakan kalau dia hamil anak papah. Himsa masih menghargai papah sebagai ayah, karena himsa pikir, itu adalah urusan papah