37. Sebelum Berangkat

1639 Kata

Juna    “EH, MAKSUDNYA?”             Aku seketika bangun begitu mendengar ucapan Abil. Abil ikut bangun, lalu detik berikutnya dia mengambil ikat rambut kemudian menguncir rambutnya ekor kuda. Aku mengerjapkan mata beberapa kali karena bingung. Apa yang dia maksud dibalik kata ‘nggak jadi capek?’ “Bil, kamu ngapain turun? Bukannya nggak jadi capek? Itu berarti—“ Abil yang saat ini sudah memakai sendal beruangnya, menoleh sambil tersenyum “Nggak mau ikut?” “Ikut kemana?” “Packing, lah. Kan kita berangkatnya besok sore, jadi mending packing sekarang aja. Biar besok bisa belanja keperluan. Sorenya berangkat, deh!” Senyum Abil semakin mengembang, sementara bahuku langsung terkulai lemas. “Loh, kok malah rebahan lagi?” Abil menatapku dengan alis bertaut ketika aku kembali membaringka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN