“Udah lebih baik?” Tanya Arven, saat Amanda sudah berhenti menangis. Cukup lama Arven membiarkan Amanda menangis. “Diminum dulu susunya.” Seketika Amanda memajukan bibirnya karena Arven malah menyuruhnya minum s**u. Arven menatap Amanda tajam membuat wanita itu tak bisa menolak. Maka Amanda hanya bisa pasrah dan menghabiskan s**u tersebut sampai tandas. Lalu Arven turun dari tempat tidur. “Kamu mau kemana Mas?” Tanya Amanda saat melihat Arven hendak keluar. “Bentar aja.” Arven membawa gelas kotor tersebut ke dapur. Tak lama pria itu kembali masuk dan mengunci kamar, lalu mengambil sebuah amplop berwarna coklat di atas meja dan membawanya pada Amanda. “Ini surat dari Galen.” Kata Arven memberikannya pada Amanda. Wanita itu dengan cepat menerimanya dan segera membukanya. Lalu keduanya sama