“Mas, sini deh.” Panggil Amanda begitu Arven baru saja keluar dari kamar. Pria itu baru saja selesai mandi, pemulihan kesehatan Arven sudah jauh lebih baik. Tinggal hanya rutin kontrol saja pasca operasi. Sudah berjalan dengan normal, tidak ada obat yang diminum lagi. “Kenapa?” Tanya Arven bingung namun tetap duduk di samping Amanda. “Ini.” Arven mengernyitkan keningnya bingung saat melihat Amanda memberikannya sebuah kunci serta surat tanda nomer kendaraan padanya. “Ini mobil aku yang di rumah Ayah ada di bawah. Mobil kamu rusak parah, mungkin kalau mau kita perbaiki lagi akan banyak keluar uang. Lebih baik kita pikirkan untuk menggantinya saja. Tapi keadaan uang kamu juga belum stabil karena baru buka usahakan. Jadi untuk saat ini pake ini aja, supaya kendaraan kita ada. Mau sampai ka