"Ayo makan dulu." Tuh, kan ... ada saja acaranya itu yang membuat Rinai jadi sekian waktu lebih lama untuk sampai di rumah. Meski memang Rinai lapar, sih. Pagi tadi ke kafe niatnya mau sarapan sekalian kulineran, eh, malah ketemu hal yang membuatnya makan hati, jadi hilang nafsu makannya ini. Sejak tadi perut Rinai bunyi, tetapi tidak mungkin terdengar sampai ke jok kemudi juga, kan, walau di dalam mobil ini sepi? Rinai duduk di jok tengah, katakanlah di belakang karena lokasinya tepat belakang kemudi. Entah Om Arsen yang peka, lapar juga, atau ini sengaja biar memakan waktu lebih lama, mobil itu ditepikannya pada pelataran sebuah rumah makan. Belum juga masuk tol, masih di sekitaran jalan raya Yogyakarta. Rinai menghela napas pelan. Di depannya, Om Arsen sedang membuka sabuk pengaman