"Oh ... jadi begitu? Ih, kayak kita dulu, ya, Mas? Aku juga sempat menjabat sebagai sekretaris Mas Roy, sebelum kemudian kami menikah." Arsen mengangguk-angguk. Sengaja, kok. Dia atur agar orang-orang di depannya merasa de javu dengan kisah sendiri. Apalagi setelah ditelaah sebelum datang ke acara pertemuan ini, Arsen menilai kliennya adalah orang-orang seperti itu. Yang memiliki rasa antusias pada kesamaan. Andai sekretarisnya adalah lelaki, Arsen akan bawa Rinai dan membuatnya berperan sebagai sekretaris. Namun, sudah ada Lea. Dia pun akan jauh lebih paham terkait rutenya. Rencana Arsen begitu, yang lalu tiba pada obrolan terakhir. Mereka serius membicarakan kontrak kerja sama hingga Arsen dapatkan tanda tangan Roy di sana. Misi ini berjalan lancar hingga mereka berjalan ke pintu kelua