116. Cinta Mati

1942 Kata

Oh, malam itu .... "Tidur aja dulu, Neng. Nanti kalo Arsen datang, biar Ibu yang bukain pintunya. Kasian juga Baby Arin sama Arna kalau tidur di sini. Ayo, Ibu bantu gendong mereka ke kamar." Di mana Rinai masih terjaga, masih rutin bolak-balik melongok ke luar jendela, memastikan bahwa Om Arsen telah tiba. Namun, belum ternyata. Di luar sepi, toh tak ada suara kendaraan berhenti, harusnya dengan begitu saja Rinai mengerti jikalau mas suami memang belum pulang sampai saat ini. Well, karenanyalah si kembar Arin dan Arna ditidurkan di ruang keluarga, ada kasur di sana, ditemani ibu yang sejak tadi daripada mengkhawatirkan Arsen, justru lebih mencemaskan menantunya. Rinai kelihatan sangat gelisah. Ya, gimama, ya ... ini tentang pertemuan Om Arsen dan Mbak Lea. Telepon dari Rinai juga tid

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN