Raina memejamkan kedua matanya sejenak, lalu kembali membuka matanya dan dia melihat sosok wanita di belakang punggung Rey sudah tidak ada di sana. Rey melepaskan dagu Raina, pria itu ikut menoleh ke belakang punggungnya untuk melihat. Ternyata tidak ada apa-apa di sana. “Apa kamu melihatnya lagi? Di sini?” tanya Rey dengan wajah serius seraya meremas kedua bahu Raina. “Ya, dia selalu mengikutimu. Aku rasa wanita itu bisa dibilang sangat dekat denganmu di masa lalu. Jika tidak maka dia tidak mungkin terus protes padaku.” Jelas Raina sambil menatap kedua mata Rey. “Dia merasa sangat terganggu setiap melihat aku tinggal di sisimu.” Ucapnya lagi. “Jadi, aku harus selalu bersama denganmu.” Bisik Rey seraya mengusap pipi kanan Raina, lalu memagut bibir wanita itu dengan penuh hasrat. Di

