“Keningmu tidak panas, sebenarnya apa yang kamu pikirkan tentangku? Aku bukan pria murahan Raina.” Ucapnya pada gadis berstatus dokter tersebut. Rey mematikan batang rokoknya di atas asbak lalu rebah di sebelah Raina. “Tapi aku selalu melihat seorang wanita.” “Coba tanyakan pada Gee, beritahu pria itu tentang semua yang kamu lihat. Mungkin dia bisa mengenali sosok yang kamu lihat itu.” Ujarnya seraya memejamkan kedua matanya. Rey kembali terlelap di dalam tidurnya. Kali ini pria itu tidak lagi bermimpi seperti sebelumnya. Keesokan harinya.. Raina sudah bersiap dengan baju rapi. Dia dan Rey duduk menikmati sarapan bersama. Sekelebat bayangan Imelda kembali terlihat, Raina melihat wanita itu menatap ke arahnya dengan bola mata hitam pekat. Sosok itu berbalik lalu menaiki anak tangga da

