“Raina! Hey! Kamu sudah melukai perasaanku.” Serunya sambil berlari kecil mengejar Raina. “Aku hanya berkata jujur padamu,” ucapan Raina terpotong oleh sekelebat bayangan Imelda. Tatapan mata dingin itu membuat kedua kakinya enggan melangkah masuk ke dalam rumah. “Aku mendapatkanmu!” Seru Rey seraya mengangkat tubuh Raina ke dalam gendongan. Raina meremas kedua bahu Rey, wanita itu menatap kedua mata Rey dengan tatapan serius. “Rey apakah kamu masih mencari keberadaan Ibumu?” Tanya Raina padanya. “Ya, sekarang orang suruhanku berada di Perancis. Karena tidak ada yang tahu asal-usul wanita itu.” “Tidakkah kamu berpikir kalau wanita itu tidak pernah pergi ke manapun? Dia ada di dalam rumah ini Rey!” Ucapnya dengan nada serius. Raina sampai mengguncang bahu Rey agar mendengarkan ap

