Raina menutup panggilan pada ponselnya lalu berjalan melanjutkan langkah kakinya menuruni anak tangga menuju ruang makan. Sita sudah menyiapkan aneka hidangan untuknya. Raina berdiri sambil menatap meja makan. “Nona Raina?” Tegur Sita padanya lantaran Raina tidak segera duduk dan menikmati sarapan yang dia siapkan. “Ah, iya..” Raina terjaga dari dalam lamunan, wanita itu segera menarik kursi dan duduk di sana. Raina masih terpaku dengan pembicaraan antara dirinya dengan Rey dalam panggilan beberapa menit yang lalu. Perlahan Raina mulai menyuap ke dalam mulutnya. “Sita?” Panggilnya pada pelayan wanita itu. “Apa ada yang bisa saya bantu?” “Ah, tidak ada.” Raina segera meralat ucapannya. Andreas juga sudah menceritakan dengan detail tentang Rey padanya. Selama ini Rey tidak pernah memb

