"Kak…kak Arsen" lirih Hira dengan wajah yang sudah basah karena menangis, melihat sang suami tengah duduk berdua dengan seorang wanita. Hati Hira merasa tidak mampu melihat sang suami duduk bersama wanita lain apalagi Hira ingin menghampiri mereka, rasanya Hira tidak sanggup melakukan itu. Dengan langkah perlahan, Hira mulai menjauh dari tempat itu, dan kembali memesan taksi untuk pulang. Sesampainya di rumah, Hira langsung di bondong-bondong oleh pertanyaan dari sang mama. "Bagaimana Hira, siapa yang ditemui oleh suamimu? "Tanya Mama Siska dengan penuh selidik titik Hira tidak memberi jawaban pada pertanyaan sang Mama, Hira terus melangkah lurus ke depan, hingga sampai ke kamarnya. "Hira, mama belum selesai bicara, mama bertanya mengenai arsen, kenapa kamu tidak menjawab setiap pertanyaa

