Regan terlarut dalam candaan teman-temannya. Sudah dua jam lamanya, ia meninggalkan Mika yang terduduk di dinginnya lantai. Regan tak ingat soal Mika. Ia terlalu asik dengan kedatangan teman-temannya. Mika memegangi kepalanya yang makin sakit. Suara tangis bayi di lantai atas, terdengar di telinganya. Mika bangkit ingin berdiri. Kasihan anaknya yang terus menangis, tenggorokannya bisa sakit. Mika berusaha berdiri dengan menyeimbangkan kakinya. Bruk! Jatuh, Mika terjatuh hanya karena memijak lantai. Suara Keenan makin terdengar jelas, membuat ulu hatinya ikut sakit. Dengan sekuat tenaga, ia berdiri lagi. Brukk! Jatuh lagi. Mika memegangi kepalanya yang semakin sakit. "Kuatkan hamba Ya Allah!" ucap Mika dalam hati. Tangisan nyaring anaknya, membuat Mika makin bersemangat untuk berdir

