Mika bergerak gelisah dalam tidurnya. Ia berkali-kali bangun, hanya untuk melihat keadaan anaknya. Ia merasa tak tenang, firasat buruk mengganggu tidurnya. Dipandangi wajah anaknya yang damai dan pulas dalam tidurnya. Entah mengapa, tiba-tiba ia meneteskan air matanya. Ia tak tau, mengapa ia merasa sedih. Tepukan pelan di pundaknya membuat Mika tergagap. Regan melihat linangan air mata di mata cantik milik istrinya. "Ada apa?" tanyanya seraya mengusap pipi istrinya. Mika beringsut memeluk tubuh suaminya. Ia menangis sesenggukan dalam dekapan hangat Regan. Regan bingung dengan sikap Mika. Ia mengelus lembut rambut Mika yang acak-acakan. "Kenapa nangis hem?" tanya Regan dengan suara rendah, suara yang mampu menenangkan jiwa Mika. "A ... aku merasa akan terjadi sesuatu Mas, hikkss .... "

