Bab 17. Menggagalkan Perjodohan Pak Kaiden

1299 Kata

"Kak Leon," sapaku sedikit gugup. Kak Leon menatapku tanpa berkedip, ekspresinya terlihat dingin dan cuek. Tidak lama kemudian, dia menggelengkan kepala, seolah-olah dia tidak percaya dengan sesuatu. "Kaiden, kamu sudah ditunggu papa dan keluarga Soraya di ruang makan," ucap Kak Leon dengan nada yang datar. Lalu, pria itu melangkah terlebih dahulu masuk ke ruang makan, meninggalkan kami di belakang. Jantungku kembali berdetak kencang, dan seketika seluruh tubuhku menggigil kedinginan. Perutku tiba-tiba mulas, dan aku merasa seperti akan pingsan. Setiap kali aku gugup dan dalam keadaan tertekan oleh apa pun, reaksi tubuhku akan seperti ini. "Rania, ada apa? Jangan bilang kamu ingin menyerah," katanya sambil melihat ke arahku dengan khawatir. Aku mencoba mengontrol diriku sendiri, agar ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN