"Katakan apa yang kamu tahu tentang Om Roni?" tanyanya dengan wajah serius setelah kami duduk berhadapan. "Kak, aku merasa mengenal Om Roni. Wajahnya kenapa sangat familiar, tapi aku lupa melihatnya dimana," ungkapku. Kak Leon membelalakkan matanya. "Rania, apa kamu serius pernah melihat Om Roni?" tanyanya dengan wajah kaget, mata Kak Leon terbuka lebar dengan ekspresi tak percaya. "Serius, Kak. Tapi, aku lupa melihatnya di mana. Aku mencoba mengingatnya, tetap tidak ingat," jawabku dengan suara yang sedikit ragu-ragu, sambil mengerutkan keningku berusaha mengingat. "Rania, Om Roni sangat berbahaya. Kamu jangan sampai menjadi targetnya," terang Kak Leon dengan nada yang serius, mata Kak Leon menatapku dengan intensitas yang tinggi. Tiba-tiba aku bergidik ngeri, ternyata orang seperti