Casia meneguk salivanya dengan berat. Apa yang baru saja diucapkan oleh Nevan? Itu sungguh di luar perkiraannya. Di satu sisi dia senang ada seseorang yang menyelamatkan dirinya. Di sisi lain, dia bingung dan jujur saja, keberatan Nevan mengaku sembarangan sebagai pacarnya. "Aku tidak percaya kamu adalah pacarnya Casia. Jika memang benar kamu adalah kekasihnya harusnya media tahu itu," sanggah Theo sengit. Nevan memutar bola mata menatap Casia. Dia juga menunggu gadis itu meluncurkan sebuah kata dari bibirnya. "Apakah semua urusanku layak dikonsumsi oleh publik? Jika begitu maka aku tidak punya privasi. Benar dia adalah pacarku. Hanya saja aku masih merahasiakannya sehingga media tidak tahu ini," tegas Casia menatap lurus Theo. Entah kenapa keberaniannya tiba-tiba muncul ketika ada Ne