Casia bingung mau menjawab apa. Di satu sisi dia ingin pulang dengan selamat. Jujur, dia masih trauma dengan Theo. Takut jika pria itu ternyata masih menguntitnya entah di mana bersembunyi dan tiba-tiba muncul mengikutinya. Di lain sisi dia tak mau merepotkan Nevan lagi. Karena sudah malam, lagi, Nevan juga anak kuliahan. Di padi pagi hari dia pasti repot mengurusi kampus dan juga toko ini. Akan sangat merepotkan jika dia meminta pria itu mengantarnya pulang.
"Bagaimana Kakak, apa Kakak memintaku mengantar pulang sampai ke rumah?" tegas Nevan. Dia tak suka menunggu lama. Dia butuh kepastian.
Casia menggigit bibirnya. Entah kenapa, Nevan malah mengukir senyum melihatnya.
"Aku tak ingin merepotkanmu lagi. Mungkin saja di luar sana aman sekarang. Dan pria tadi sudah tak mengikutiku lagi."
