Sebenarnya Nevan malas menerima telepon tersebut, terlebih untuk bicara dengan si penelepon. Tapi suara dering itu berdengung kian nyaring, membuatnya mau tak mau segera menghentikan suara jaringan tersebut sebelum temannya terganggu dengan itu. "Halo, Ayah, ada apa malam begini meneleponku?" Nevan kembali menyandarkan punggungnya ke kursi saat menerima panggilan. "Sudah lama, Ayah tidak menelepon dirimu. Bagaimana kabarmu sekarang?" "Aku baik. Ayah sendiri bagaimana kabar Ayah?" "Kamu ini ya! Jika Ayah tidak meneleponmu, kamu tidak pernah menelpon Ayahmu ini!" Nevan sampai menjauhkan telepon itu dari daun telinga untuk melindungi gendang pendengarnya yang bergetar hebat akibat teriakan ayahnya. Memang, Nevan sendiri biasanya menelepon ayahnya itu jika dia perlu sesuatu. Semisal,