Sepanjang perjalanan Yudhi dan kakak perempuannya saling terdiam, tak sepatah kata pun terucap di antara mereka. Keduanya larut dalam pikiran masing-masing. Apa yang Alisha sampaikan berhasil membuat Yudhi dan Rere termenung tak bisa berbuat apa-apa. Hati keduanya menangis tanpa mengeluarkan air mata sebab mereka saling menutupi perasaan sedih. Baik Yudhi maupun Rere seperti merasa memiliki tanggung jawab untuk menguatkan, oleh sebab itu keduanya lebih memilih untuk menyembunyikan emosi yang sedang dirasakan. “Halo? Yudha?” ucap suara perempuan itu dalam sambungan telepon. “Iya, ada apa, Kak?” timpal adik lelakinya tersebut. “Aku lagi di jalan menuju rumah sakit, tolong kirim info ruang inapnya ya.” Rere menjawab tanggapan Yudha. “Oh, Mba mau kesini? Aku lagi berkemas, sebentar lagi D